Kamis, 24 Mei 2012

Karakteristik Perkembangan Anak Usia SD

  • Pengertian perkembangan sosial
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia
  • Aspek-aspek perkembangan sosial
a.    Proses sosialisasi
Proses sosialisasi merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial, bagaimana seharusnya seseorang hidup di dalam kelompoknya baik kelompok kecil maupun kelompok masyarakat luas. Interaksi seseorang dengan manusia lain diawali sejak saat bayi lahir dengan cara yang sederhana. Sepanjang kehidupannya pola aktivitas sosial anak mulai terbentuk.
b.    Pola pertemanan
Akhir masa anak-anak sering pula disebut sebagai usia berkelompok karena pada masi ini ciri pola pertemanan mereka yang menonjol ditandai dengan minat besar terhadap aktivitas dengan teman-teman sebaya dan mningkatnya keinginan untuk diterima sebagai anggota kelompok. Sehinngga mereka mulai membentuk suatu geng atau kelompok bermain yang tentunya berbeda dengan geng-geng pada masa remaja.
1)    Kelas rendah
Ciri-ciri geng pada saat usia kelas rendah, antara lain :
-    Geng anak-anak merupakan kelompok yang mempunyai minat bermain yang sama
-    Anggota geng pada umumnya terdiri dari kelompok jenis kelamin yang sama
-    Anggota geng senang menggunakan atribut yang sama, dll.
2)    Kelas tinggi
 Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, mereka banyak meluangkan banyak waktunya dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. Kebanyakkan interaksi teman sebaya terjadi di luar rumah, lebih sering terjadi di tempat-tempat pribadi daripada di tempat umum.
Ada banyak hal yang menyebabkan seorang anak populer dimata teman-teman sebayanya. Anak-anak yang sering memberi bantuan seringkali populer. Begitu juga seorang anak yang mendengarkan dengan baik anak lain dan memelihara jalur-jalur komunikasi yang terbuka. Menjadi diri sendiri, perhatian kepada orang lain, percaya diri tetapi tidak sombong adalah ciri-ciri yang membantu anak-anak dalam pencarian popularitas. ( Kennedy, 1990).
Sahabat menjadi suatu yang penting dalam suatu interaksi. Denagn adanya sahabat anak-anak dapat menceritakan rahasia-rahasia yang paling dalam dan tidak diketahui oleh orang lain. Persahabatan memiliki 6 fungsi : kawan, pendorong, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, dan keakraban.
c.    Penyesuaian diri
Dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat diantara kawan-kawan semakin penting pada masa anak-anak.. Suatu hal yang sulit bagi anak-anak menjauh dari temannya, individu mencurahkan kepada teman-temannya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari angan-angan, pemikiran dan perasaan. Ia mengungkapkan kepada mereka secara bebas tentang rencananya, cita-citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan telinga yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka untuk bersatu dengannya.
Dengan demikian pengertian yang diterima dari temannya akan membantu dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri, ini sangat membantu diri individu dalam memahami pola-pola dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin mengerti ia akan dirinya maka individu akan semakin meningkat kebutuhannya untuk berusaha untuk menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan demikian ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat sessuai dengan potensi yang dimilikinya.

  • Karakteristik perkembangan anak usia SD/MI
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting. Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.
Perkembangan anak  kelas empat, lima, dan enam dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia SD/MI
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a.    Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banya ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
b.    Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Disamping itu kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
c.    Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak independen akan tetapi dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu “ia anak siapa”. Sehubungan hal itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa menjaga status sosial dan ekonomi keluaraga.
d.    Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga masyarakat dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan etik pergaulan dan pendidikan moral diajarkan secara terprogram dengan tujuan untuk membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e.    Kapasitas mental, emosi, dan intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual inggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar