Kamis, 24 Mei 2012

Model PAKEM

SEKOLAHDASAR.NET - Salah satu upaya untuk memajukan sistem pendidikan adalah perubahan sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran sebagai suatu proses sangat menentukan peningkatan kualitas suatu sistem pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk dikembangkan di SD adalah model PAKEM.

PAKEM adalah bentuk pembelajaran aktif yang merupakan ramuan antara belajar aktif dan belajar menyenangkan. (Dzaki, 2009: 1) mengemukakan ”model PAKEM adalah salah satu model belajar-mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subjek didik seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efisien tanpa tekanan dari pihak manapun”. Sejalan dengan pendapat tersebut Ali (2009: 5) mengemukakan bahwa PAKEM adalah upaya yang dilakukan oleh guru dengan perencanaan, pelaksanaan, dan diakhiri dengan penilaian yang pada praktiknya mencerminkan keaktifan siswa dalam belajar sehingga siswa dapat menguasai berbagai keterampilan belajar secara maksimal.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya model PAKEM adalah model pembelajaran yang berusaha mencip-takan interaksi secara optimal antara semua komponen pembelajaran, sehingga siswa dan guru aktif memerankan perannya dengan kreatif sehingga menghasilkan tujuan secara efektif tanpa merasakan terbebani oleh berbagai kegiatan tersebut. Hal yang paling penting dalam model PAKEM adalah siswa dengan senang hati melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

Dalam PAKEM siswa belajar dalam arti melakukan kegiatan untuk me-ngembangkan perilaku (penalaran, keterampilan, dan sikap), mengorganisasikan pengalaman, dan menemukan teknik-teknik pemecahan masalah. Semua itu harus dialami sendiri agar siswa mendapatkan pengalaman langsung. Sehingga apa yang telah dipelajarinya benar-benar bermakna dan menyatu dengan dirinya. Dengan demikian pengetahuan ini dapat digunakan sebagai bekal dalam hidupnya kelak.

Guru mengajar sesungguhnya bukan memberi pelajaran, melainkan pem-bimbing belajar. Tugas guru adalah menciptakan situasi dan kondisi yang dapat menjadikan siswa mudah belajar dan bergairah untuk belajar. Dengan kata lain guru dapat disebut sebagai fasilitator. Dengan perannya sebagai fasilitator, dalam kegiatan pembelajaran guru harus dapat menyiapkan metode pambelajaran yang menyenangkan bagi siswa, mengkondisikan ruang kelas yang memadai, menyiap-kan sumber belajar yang dekat dengan siswa dan berupa benda nyata, serta menyi-apkan media pembelajaran yang sesuai dan menarik.

Di samping sebagai fasilitator guru juga bertidak sebagai motivator. Marhaban (2008: 2) menjelaskan bahwa PAKEM tidak terlepas dari peran guru sebagai motivator dalam memberikan semangat kepada siswanya. Karena dalam PAKEM, peserta didik lebih aktif dari gurunya. Guru hanya memberi pengarahan dan tuntunan saja, dan siswa yang bekerja menyelesaikannya”. Dengan perannya sebagai motivator guru harus memberikan dorongan agar siswa mau belajar dengan sendirinya dan dengan kesadannya masing-masing agar mereka mendapat-kan pendidikan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar